Rabu, 30 Juni 2021

Tutorial Menggunakan Aplikasi SW Map Pada Smartphone Android

SW Maps adalah aplikasi pemetaan gratis di android dan dapat di unduh di Play Store. SW Maps ini merupakan GPS android offline.

Berikut tutorial menggunakan SW Maps yang kami peroleh dari channel Youtube Lintas Bumi.




Sambung Mangga Menjadi 4 Jenis Dalam 1 Pohon || part 2

Cara sambung mangga menjadi 4 jenis dalam 1 pohon 
Sumber : https://www.youtube.com/channel/UCeXF71sp7fsbeN0MLv0EzGQ 





Cara Sambung Samping Mangga Besar || Live 20 Hari ||

Cara sambung samping pohon mangga yang sudah besar
Sumber : https://www.youtube.com/channel/UCeXF71sp7fsbeN0MLv0EzGQ 




Selasa, 29 Juni 2021

HUTAN DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Kita mungkin dapat memperlambat laju perubahan iklim namun kita tidak dapat menghentikannya.


Perubahan iklim sudah terjadi. Cuaca telah berubah. Di masa depan, dampak perubahan iklim akan semakin dahsyat. Jadi, telah tiba saatnya mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan iklim dengan membuat strategi untuk mengatasi dampak perubahan tersebut. Upaya membuat strategi untuk menghadapi perubahan iklim dikenal dengan istilah “adaptasi perubahan iklim”. 


Bagaimana cara kita membuat strategi untuk beradaptasi dengan perubahan iklim?

Dampak perubahan iklim berbeda-beda di setiap daerah. Masyarakat di setiap daerah harus memerhatikan lingkungan dan kehidupan mereka, lalu memikirkan jawaban dari beberapa pertanyaan berikut ini:

- Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap lingkungan?

- Seberapa seriuskah dampak ini akan terjadi?

- Bagaimana cara mempersiapkan diri agar dapat menghadapi dampak tersebut?

- Sumber daya apa yang ada yang dapat membantu masyarakat? 

- Adakah sumber daya lain yang akan dibutuhkan?

Indonesia memiliki hutan yang sangat luas  –  dan hutan adalah harta paling berguna ketika kita menghadapi perubahan iklim. Makanan dari hutan akan menyelamatkan masyarakat saat gagal panen terjadi. Makanan dari hutan juga dapat digunakan sebagai pakan ternak.

Hutan membantu menjaga kebersihan air. 

Hutan akan menyerap air hujan di musim penghujan dan mengalirkannya selama musim kemarau. Berkat keberadaan hutan di daerah tersebut, lebih banyak air yang dapat disimpan di bawah tanah. Pertanian yang dikelilingi pepohonan akan lebih subur. Tanaman yang tumbuh di antara pepohonan akan bertahan lebih baik ketika musim kemarau, suhu berubah, atau ketika hujan deras datang.

Hutan menjaga tanah tetap pada tempatnya dan melindunginya dari erosi.

Hasil hutan, seperti rotan, membuka peluang usaha baru.

Hutan membantu menurunkan suhu udara saat gelombang panas datang.

Hutan bakau melindungi daerah pesisir pantai dari badai dan gelombang, dan menyerap air yang berlebih ketika permukaan air laut naik.

Demikianlah, berbagai kegiatan pelestarian hutan merupakan bagian penting dalam strategi adaptasi.

Beberapa contoh strategi adaptasi

Langkah pertama dalam mengembangkan strategi adaptasi adalah bertanya tentang kerentanan. Kerentanan adalah sejauh mana seseorang dapat bertahan dari kondisi buruk akibat perubahan iklim.

Sebagai contoh, sebuah desa yang berada tepat di sebelah sungai yang rawan banjir, mungkin akan menggunakan strategi memindahkan bangunan desa ke daratan yang lebih tinggi. Apabila suatu daerah sering mengalami kebakaran, strategi adaptasi mereka dapat diperkaya dengan memasukkan sistem pengendalian kebakaran yang lebih baik.

Banyak orang rentan terhadap perubahan iklim karena mereka hanya memiliki satu sumber makanan atau pendapatan. Jika mereka kehilangan sumber tersebut, tidak ada lagi yang tersisa. Orang-orang tersebut dapat beradaptasi dengan cara menemukan sumber pendapatan yang berbeda.

Sebagai contoh, seorang petani boleh memulai untuk menanam beberapa pohon kayu di antara pohon karet dan kakaonya. Penduduk desa dapat mulai menanam buah-buahan. Aktivitas ini juga mendukung keanekaragaman hayati, yang dapat memperkuat seluruh ekosistem dan membuatnya lebih tangguh menghadapi perubahan iklim.






















HUTAN DAN AIR

 


Saat hujan, air mengalir di atas bumi dan meresap ke dalam tanah. Air bersatu membentuk pasokan air. Sebagian air berada di permukaan tanah, dalam bentuk sungai dan danau, dan pasokan air lainnya berada di bawah tanah.

Di banyak tempat, tidak ada air yang memadai, karena orang menggunakan air secara berlebih atau menghamburkannya. Juga, banyak pasokan air  berkualitas buruk karena aktivitas manusia yang membuatnya kotor. Pasokan air bersih sangat penting untuk kesehatan dan perekonomian. 

Bagaimana cara kita mendapatkan pasokan air bersih ?

Untuk mendapatkan pasokan air bersih, kita harus menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS adalah daerah yang dialiri air hujan yang bergerak ke sungai yang menghasilkan pasokan air tanah. Cara mengelola lahan di sekitar DAS akan memengaruhi kualitas air.

Umumnya, air dari kawasan hutan berkualitas sangat baik.


Bagaimana hutan menyimpan pasokan air bersih ?

Menghasilkan kualitas air yang baik adalah hal paling penting yang dilakukan hutan dalam hal pasokan air. Hutan menyimpan air bersih melalui beberapa cara:

  • Hutan meminimalkan erosi; yakni menghentikan tersapunya tanah oleh air. Oleh karena itu, air dari hutan tidak memiliki endapan (endapan adalah tanah yang terbawa oleh air ke tempat lain). Endapan ini  buruk bagi kualitas air. Air yang mengalir melalui hutan biasanya sangat jernih karena tidak mengandung endapan.
  • Hutan menjadi perangkap atau penyaring polutan air.
  • Di hutan, tidak ada penggunaan pupuk, pestisida, bahan bakar, atau cairan kotor.     

Hutan juga membantu menyeimbangkan aliran air di dalam tanah. Hutan memang mengkonsumsi air  dalam jumlah besar, tetapi tanah hutan juga dapat menyimpan banyak air. Air ini kemudian dilepaskan ke permukaan secara perlahan.


Apakah membuka hutan akan membahayakan pasokan air ?

Seperti segala sesuatu di alam, daerah aliran sungai sangat kompleks sehingga pasokan air tergantung pada banyak faktor.

Namun, penebangan dapat membahayakan kualitas air.

Penebangan meningkatkan resiko erosi dan menyebabkan lebih banyak endapan. Salah satu cara untuk mengurangi resiko ini adalah dengan menerapkan praktek penebangan yang selektif atau menebang dengan dampak minimal (Reduced Impact Logging).

Pengangkutan hasil penebangan juga meningkatkan resiko erosi dan menghasilkan lebih banyak endapan. Bahan bakar yang digunakan untuk mesin tebang dan truk angkut dapat mencemari pasokan air.