Selasa, 29 Juni 2021

HUTAN DAN AIR

 


Saat hujan, air mengalir di atas bumi dan meresap ke dalam tanah. Air bersatu membentuk pasokan air. Sebagian air berada di permukaan tanah, dalam bentuk sungai dan danau, dan pasokan air lainnya berada di bawah tanah.

Di banyak tempat, tidak ada air yang memadai, karena orang menggunakan air secara berlebih atau menghamburkannya. Juga, banyak pasokan air  berkualitas buruk karena aktivitas manusia yang membuatnya kotor. Pasokan air bersih sangat penting untuk kesehatan dan perekonomian. 

Bagaimana cara kita mendapatkan pasokan air bersih ?

Untuk mendapatkan pasokan air bersih, kita harus menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS adalah daerah yang dialiri air hujan yang bergerak ke sungai yang menghasilkan pasokan air tanah. Cara mengelola lahan di sekitar DAS akan memengaruhi kualitas air.

Umumnya, air dari kawasan hutan berkualitas sangat baik.


Bagaimana hutan menyimpan pasokan air bersih ?

Menghasilkan kualitas air yang baik adalah hal paling penting yang dilakukan hutan dalam hal pasokan air. Hutan menyimpan air bersih melalui beberapa cara:

  • Hutan meminimalkan erosi; yakni menghentikan tersapunya tanah oleh air. Oleh karena itu, air dari hutan tidak memiliki endapan (endapan adalah tanah yang terbawa oleh air ke tempat lain). Endapan ini  buruk bagi kualitas air. Air yang mengalir melalui hutan biasanya sangat jernih karena tidak mengandung endapan.
  • Hutan menjadi perangkap atau penyaring polutan air.
  • Di hutan, tidak ada penggunaan pupuk, pestisida, bahan bakar, atau cairan kotor.     

Hutan juga membantu menyeimbangkan aliran air di dalam tanah. Hutan memang mengkonsumsi air  dalam jumlah besar, tetapi tanah hutan juga dapat menyimpan banyak air. Air ini kemudian dilepaskan ke permukaan secara perlahan.


Apakah membuka hutan akan membahayakan pasokan air ?

Seperti segala sesuatu di alam, daerah aliran sungai sangat kompleks sehingga pasokan air tergantung pada banyak faktor.

Namun, penebangan dapat membahayakan kualitas air.

Penebangan meningkatkan resiko erosi dan menyebabkan lebih banyak endapan. Salah satu cara untuk mengurangi resiko ini adalah dengan menerapkan praktek penebangan yang selektif atau menebang dengan dampak minimal (Reduced Impact Logging).

Pengangkutan hasil penebangan juga meningkatkan resiko erosi dan menghasilkan lebih banyak endapan. Bahan bakar yang digunakan untuk mesin tebang dan truk angkut dapat mencemari pasokan air.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar