Tanah adalah lapisan teratas bumi yang paling
mudah kita jangkau. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami pelapukan dari
ratusan hingga ribuan tahun.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.
Mengidentifikasi jenis tanah penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat.
Ketika kita mengamati tanah baik di pinggir jalan, hutan, kebun atau di tepi sungai, sepintas lalu kelihatan mirip, karena permukaannya mungkin terdapat vegetasi yang menjadi sumber bahan organik. Vegetasi yang mati atau daun yang gugur lama kelamaan menumpuk di permukaan tanah membentuk humus. Humus ini yang menyuburkan tanah. Tetapi bila humus tersebut sudah hilang karena erosi, maka permukaan tanah kelihatan berbeda pada satu tempat dengan tempat lainnya.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
Batuan menjadi tanah karena pelapukan yaitu proses hancurnya batuan menjadi tanah.. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan.
Pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca ini disebut
pelapukan fisika. Adapun
makhluk hidup yang menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut yang
disebut pelapukan biologi. Tanah terbentuk dari beberapa faktor : batuan ,
iklim, jazad hidup, topografi dan waktu. Adanya berbagai berbedaan dari
faktor-faktor tersebut , maka proses pelapukan dan pembentukan tanah
berbeda-beda. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan jenis tanah antara satu
daerah dengan daerah lainnya.
Berikut adalah penyebaran jenis tanah di Kabupaten di Murung Raya, berdasarkan wilayah kecamatan.
T A N A H P O D S O L I K
T A N A H L A T O S O L
Memiliki solum tanah yang agak tebal hingga tebal, yakni mulai
sekitar 130 cm hingga lebih dari 5 meter, berwarna merah, coklat, hingga
kekuning- kuningan, tekstur tanah pada umumnya adalah liat, struktur tanah pada
umumnya adalah remah dengan konsistensi gembur, memiliki pH 4,5 hingga 6,5,
yakni dari asam hingga agak asam, memiliki bahan organik sekitar 3% hingga 9%,
namun pada umumnya hanya 5% saja, mengandung unsur hara yang sedang hingga
tinggi. unsur hara yang terkandung di dalam tanah bisa dilihat dari warnanya.
Semakin merah warna tanah maka unsur hara yang terkandung adalah semakin sedikit,
lumayan tahan terhadap erosi tanah. Penggunaan cocok untuk tanaman keras,
tetapi pupuk organik dan anorganik harus diperhatikan.
TANAH PODSOLIK MERAH KUNING
Tersebar di beberapa kecamatan, seperti Permata Intan, Murung, Laung Tuhup dan Batura. Jenis tanah mineral tua dengan ciri warna kekuningan atau kemerahan.dan aluminum yang teroksidasi. Mineral lempung penyusunnya didominasi oleh silikat.
Batasan yang dibuat oleh USDA adalah
"sekelompok tanah masam yang perkembangannya lanjut, dengan atusan
(drainasi) baik, memiliki horizon organik dan organik-mineral yang tipis di
atas horizon tercuci berwarna cerah di atas horizon yang lebih berlempung
berwarna merah, merah kekuningan, atau kuning. Bahan induk lebih kurangnya
adalah bersilikat. Horizon-horizon jeluk dalam memiliki garis-garis menjala
atau bercak-bercak kasar berwarna merah, kuning, coklat, atau kelabu cerah
adalah penciri tanah Podsolik Merah-Kuning apabila bahan induknya tebal."
Sebagaimana tanah podsol lainnya,
tanah ini dikenal bermasalah untuk digunakan dalam budidaya tanaman semusim
karena kemasaman rendah sehingga fosfor, salah satu hara penting
bagi tumbuhan, tidak tersedia bagi akar untuk diserap. Persoalan lainnya adalah
tingginya kandungan aluminum terlarut, sehingga meracun (toksik) bagi banyak
tanaman. Meskipun demikian, banyak tanaman pohon yang tidak terlalu terpengaruh
oleh kondisi ini karena membentuk lapisan humus pada
permukaannya.
T A N A H G L E
I H U M U S
Terdapat di kecamatan Murung, Laung Tuhup dan Permata Intan.
Tanah glei humus ialah suatu tanah yang terbentuk dari suatu hasil daripada endapan suatu bahan yang sifatnya ialah aluvial.Tanah jenis ini terbentuk pada wilayah yang dengan punya tingkat curah hujan yang tinggi. Yaitu sekitar 1500mm/tahun.
Dataran rendah yang berawa-rawa ialah persebaran dari jenis tanah ini dan kita
bisa menemukannya ditempat tersebut.
Merupakan tanah yang subur.
T A N A H R E N
Z I N A
Merupakan tanah organik diatas bahan berkapur yang memiliki tekstur lempung.
Berasal dari pelapukan batuan kapur dengan curah hujan yang tinggi. Memiliki kandungan Ca dan Mg yang cukup tinggi, bersifat basa, berwarna hitam, serta hanya mengandung sedikit unsur hara.
Renzina digunakan untuk budidaya tanaman keras semusim dan
juga tanaman palawija.